Nama lengkapnya Al-Ghazali Imam Abu Hamid Muhammad, beliau dilahirkan di kota Thus (salah satu wilayah di Iran) pada tahun 1058 Masehi. Pria yang lebih dikenal dengan Imam Al-Ghazali ini dikaruniai daya ingat yang tajam dan sifat yang sangat bijak. Ia digelar Hujjatul Islam pada zamannya juga sampai saat ini. Ada sebuah kisah menarik tentang pesan terakhirnya sebelum wafat. Semoga kisah ini dapat menjadi pelajaran berharga buat kita semua.
Imam Ghazali terbangun pada dini hari dan sebagaimana biasanya melakukan shalat dan kemudian beliau bertanya pada adiknya, “Hari apakah sekarang ini?”
Adiknya pun menjawab, “Hari senin.”
Beliau kemudian memintanya untuk mengambilkan sajadah putihnya, lalu beliau menciumnya, Menggelarnya dan kemudian berbaring diatasnya sambil berkata lirih, “Ya Allah, hamba mematuhi perintahMu,”
Dan beliau pun menghembuskan nafas terakhirnya.Di bawah bantalnya mereka menemukan bait-bait berikut, ditulis oleh Al-Ghazali ra., barangkali pada malam sebelumnya.
“Katakan pada para sahabatku, ketika mereka melihatku mati, Menangis untukku dan berduka bagiku Janganlah mengira bahwa jasad yang kau lihat ini adalah aku. Dengan nama Allah, kukatakan padamu, ini bukanlah aku, Aku adalah jiwa, sedangkan ini hanyalah seonggok daging
Ini hanyalah rumah dan pakaian ku sementara waktu. Aku adalah harta karun, jimat yang tersembunyi, Dibentuk oleh debu ,yang menjadi singgasanaku, Aku adalah mutiara, yang telah meninggalkan rumahnya, Aku adalah burung, dan badan ini hanyalah sangkar ku, Dan kini aku lanjut terbang dan badan ini kutinggal sbg kenangan.Puji Tuhan, yang telah membebaskan aku Dan menyiapkan aku tempat di surga tertinggi, Hingga hari ini , aku sebelumnya mati, meskipun hidup diantara mu.
Kini aku hidup dalam kebenaran, dan pakaian kubur ku telah ditanggalkan. Kini aku berbicara dengan para malaikat diatas, Tanpa hijab, aku bertemu muka dengan Tuhanku. Aku melihat Lauh Mahfuz, dan didalamnya ku membaca Apa yang telah, sedang dan akan terjadi. Biarlah rumahku runtuh, baringkan sangkarku di tanah, Buanglah sang jimat, itu hanyalah sebuah kenang2an, tidak lebih Sampingkan jubahku, itu hanyalah baju luar ku, Letakkan semua itu dalam kubur, biarkanlah terlupakan.
Aku telah melanjutkan perjalananku dan kalian semua tertinggal. Rumah kalian bukanlah tempat ku lagi. Janganlah berpikir bahwa mati adalah kematian, tapi itu adalah kehidupan, Kehidupan yang melampaui semua mimpi kita disini, Di kehidupan ini, kita diberikan tidur, Kematian adalah tidur, tidur yang diperpanjang Janganlah takut ketika mati itu mendekat, Itu hanyalah keberangkatan menuju rumah yang terberkati ini.
Ingatlah akan ampunan dan cinta Tuhanmu, Bersyukurlah pada KaruniaNya dan datanglah tanpa takut. Aku yang sekarang ini, kau pun dapat menjadi Karena aku tahu kau dan aku adalah sama
Jiwa-jiwa yang datang dari Tuhannya Badan badan yang berasal sama Baik atapun jahat, semua adalah milik kita Aku sampaikan pada kalian sekarang pesan yang menggembirakan Semoga kedamaian dan kegembiraan Allah menjadi milikmu selamanya.
Jiwa-jiwa yang datang dari Tuhannya Badan badan yang berasal sama Baik atapun jahat, semua adalah milik kita Aku sampaikan pada kalian sekarang pesan yang menggembirakan Semoga kedamaian dan kegembiraan Allah menjadi milikmu selamanya.
sumber: virouz007
Suka Dengan Artikel Ini ?
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Bacalah /
Islam
dengan judul "Pesan Terakhir Imam Al-Ghazali Sebelum Wafat". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://fukumitsu.blogspot.com/2011/09/pesan-terakhir-imam-al-ghazali-sebelum.html.
0 comments "Pesan Terakhir Imam Al-Ghazali Sebelum Wafat", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment